Nita..

Nita..

Kamis, 07 Oktober 2010

Profil Hj. Rina S.Pd M. Hum

 
(Semarang, MADINA): Perlunya suatu wadah yang permanen agar para pecinta tanaman anthurium dapat mengembangkan usahanya dalam mengelola tanaman hias yang sedang ngetren sekarang ini, terutama di wilayah Kabupaten Karanganyar dan kota-kota sekitarnya.

Bupati Rina Iriani mengatakan, peta tren tanaman anthurium dikenal pertama di Indonesia dari Kabupaten Karanganyar. Meski demikian kini usaha anthurium ini sudah dikenal luas di seantero Indonesia. Di Karanganyar sendiri, dia berhasil membentuk kelompok tani anthurium, di daerahnya, pembibitan dan persemaian anthurium sudah banyak seperti di daerah Tawangmangu. Kabarnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga tertarik dengan jenis anthurium bahkan sudah mengoleksi beberapa jenis setelah berkunjung ke Karanganyar.

Rina mencontohkan, salah satu profile pengusaha anthurium yang sukses di daerahnya, adalah Sutarto (akrab dipanggil Kacung). Di Jateng dan daerah lainnya namanya sudah melegenda. Alhasil, banyak para penghobi, pemburu, kolektor yang menginginkan peranakan dari Jenmani Kacung. Dulunya, Kacung seorang penjual kerupuk karak keliling desa.

Tinggal di desa Berjo, Karangpandan, Karananyar, tahun 1995 dia diberi Jenmani 1 pot ukuran 4 daun seharga Rp 5.000,- dan Kacung pun sukses sebagai pengusaha anthurium di Karanganyar. Demikian Bupati Karanganyar dalam sambutannya setelah menerima anthurium award dari KAI di Semarang belum lama ini.

Pada kesempatan menganugerahkan Anthurium Award kepada bupati Karanganyar, Hj. Rina Iriani, S.Pd. M.Hum sebagai pelestari anthurium yang sukses di Indonesia.

Ketua KAI, Bona Ventura mengatakan, dengan wadah KAI dalam waktu dekat akan melakukan konsolidasi organisasi sebagaimana sesuai visi dan misi dan program kerja KAI, juga membuat buku sekapur sirih tentang KAI. Kedepan juga akan melakukan perluasan jaringan KAI seperti di Kalimantan, Papua, Maluku, Sulawesi, Bali dan NTB/NTT, sehingga bisa dikenal di seluruh Indonesia. Kepada para distributor, kolektor, penjual anthurium diimbau untuk mematuhi tatib KAI.

Bertindak selaku perwakilan deklarator pada kesempatan itu, yakni Ketua KAI Bona Ventura, H. Murdoko, SH, Hj. Rina Iriani, S.Pd, M.Hum, perwakilan anggota KAI Suryo Sumpeno dan pengusaha anthurium sukses asal Karanganyar H. Suyar.

Wagub Drs. H. Ali Mufiz, M.PA yang diwakili staf Ahli Asisten Bidang Kesra Sekretariat daerah Pemprov Jateng Ir. Supriyadi dalam sambutannya saat membuka deklarasi KAI mengatakan, atas nama gubernur Jateng, dia mengucapkan selamat atas terbentuknya KAI yang berkedudukan di kantor pusatnya di Semarang. Semoga lewat wadah KAI ini, para penghobi tanaman hias tren anthurium di Indonesia lebih terpacu lagi dalam mengembngkan bisnis usahanya,

Ketua DPRD Jateng, H. Murdoko, SH yang juga penghobi anthurium mengatakan, dia mengaku gandrung jenis anthurium belum lama. Namun koleksi tanaman hias tren anthurium di rumahnya seperti jenis gelombang cinta, jenmani, neo jenmani, anthurium jenis black horse dan yang lainnya sudah dimiliki. Memelihara anthurium bukan sekedar hobi, namun harus juga pada provit orientet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar